Gubernur VBL didamping Kepala Biro (Kro) Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu saat memantau langsung pelaksanaan proyek jalan Bokong - Lelogama pada Kamis 5 Desember 2019.

sergap.id, AMFOANG – Berpuluh-puluh tahun akses jalan menuju Amfoang, Kabupaten Kupang, sangat sulit dilewati. Ruas jalannya rusak berat karena tak pernah mendapat perhatian pemerintah. Bahkan jika musim hujan tiba, warga harus rela menyeberangi sungai dengan cara berenang.

Secara administratif, wilayah Amfoang terbagi atas enam kecamatan, yaitu Amfoang Selatan dengan ibu kota Lelogama, Amfoang Barat Laut (Manubelon), Amfoang Utara (Naikliu), Amfoang Barat Laut (Soliu), Amfoang Timur (Oepoli), dan Amfoang Tengah dengan ibu kota Fatumon.

Dulu, untuk mencapai wilayah tersebut tidak gampang. Harus melewati jalan berlubang dan berdebu di musim panas, serta berlumpur dan banjir di musim hujan. Kondisinya jalannya pun mendaki dan menurun tajam melintasi lembah yang terjal.

Selain itu, harus melewati puluhan bahkan ratusan anak sungai yang belum memiliki jembatan.

Kondisi ini membuat Amfoang sangat tertinggal, terpencil dan terbelakang.

Namun kini masyarakat disana sedikit lega. Karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) di bawah kepemimpinan Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Josef Nae Soi (JNS) mulai memberikan perhatian khusus.

Tak tanggung-tanggung, VBL menggelontorkan dana sebesar Rp 175 miliar untuk menyelesaikan pekerjaan jalan Bokong – Lelogama itu.

Pekerjaan yang bersumber dari dana Tahun Anggaran (TA) 2019 ini dibagi dalam 4 segmen, yakni Segmen 1 sepanjang 9,5 KM dari Desa Tuapanaf ke Desa Hueknutu dengan pagu anggaran Rp 37.572.959.990 dan nilai kontrak 35.404.931.000. Proyek ini dikerjakan oleh PT Nusa Jaya Abadi.

Segmen 2 sepanjang 10 KM di Desa Hueknutu dengan pagu Rp 40.384.538.000 dan nilai kontra Rp 37.874.437.000 yang dikerjakan oleh PT. Surya Agung Kencana (SAK).

Segmen 3 sepanjang 10 KM dari Hueknutu ke Kauniki dengan pagu Rp 48.794.204.000 dan nilai kontrak Rp 46.777.83.000. Proyek ini dikerjakan oleh PT. Bumi Permai Nusantara.

Segmen IV sepanjang 10,5 km dari Desa Oh’aem 2 ke Kelurahan Lelogama dengan pagu Rp 48.801.710.000 dan nilai kontrak Rp 48.303.121.000 yang dikerjakan oleh PT. Berlian Exial Murni.

Kondisi jalan menuju Amfoang sebelum di Hotmix.

Warga Amfoang pun mengaku senang terhadap adanya perhatian pemerintah ini.

“Walau pekerjaan jalan ini belum selesai, tapi sekarang ini kendaraan sudah relatif lancar pulang pergi Amfoang – Kupang. Ini kerinduan kami selama ini. Terima kasih kepada Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur,” ujar Erik Elik, warga Amfoang Selatan.

Erik menyebut, pekerjaan ruas jalan Bokong – Lelogama merupakan janji politik VBL dan JNS saat kampanye Pilgub NTT 2018 di Amfoang.

“Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur ini pemimpin yang komit dengan janji mereka. Ini bukti nyata janji mereka. Terima kasih telah memperhatikan kami di Amfoang sini. Semoga sukses memimpin NTT kedepan dan selalu dalam lindungan Tuhan,” kata Erik.

Kondisi terkini jalan menuju Amfoang.

Gubernur VBL mengatakan, sudah menjadi kewajiban pemerintah menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk keluhan soal jalan Kupang – Amfoang.

“Ini tugas kita,” tegas VBL.

Untuk memastikan selesai tepat waktu, VBL pun sering turun melihat langsung penyelesaian pekerjaan jalan dengan lebar 11 meter itu.

Terakhir VBL didamping Kepala Biro (Kro) Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu memantau langsung pelaksanaan proyek tersebut pada Kamis 5 Desember 2019.

“Kami berharap pelaksana proyek segera menuntaskannya sesuai dengan batas waktu yang ditentukan,” kata Marius.

Gubernur VBL didamping Kepala Biro (Kro) Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu saat memantau langsung pengerjaan jalan Bokong – Lelogama pada Kamis 5 Desember 2019.

Marius menjelaskan, dalam pantauan langsung itu, Gubernur VBL mendesak kontraktor untuk mempercepat penyelesaian proyek, dan memerintahkan Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi NTT untuk selalu memantau pelaksanaannya.

Kini tinggal 20 persen lagi jalan sepanjang 40 kilo meter itu selesai dikerjakan. Semoga selesai tepat waktu dengan kualitas pekerjaan yang tahan lama. Sehingga sentuhan pemerintah ini mampu memberi rasa puas kepada masyarakat. (Advetorial/Kerja Sama Biro Humas dan Protokol Provinsi NTT)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini