Kepala BP3TKI Kupang, Tato Tirang.

sergap.Id, KUPANG – Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kupang, Tato Tirang, mengatakan, pihaknya akan segera memulangkan Yeni Tfuakan dari Tuban, Jawa Timur.

TKI asal Takari, Kabupaten Kupang yang sempat bekerja di Malaysia selama 1,5 tahun itu, sekarang ini sedang di tampung oleh keluarga M. Nurcholis di jalan Kebon Sari, Gang Ikhlas, Nomor 86, Tuban, Jawa Timur.

“Di BP3TKI ini setiap harinya selalu saja ada yang datang melaporkan masalah TKI. Entah itu karena ditahan pihak Imigrasi karena dokumennya illegal, gaji yang ditahan majikan di luar negeri, tidak diijinkan pulang padahal masa kontrak sudah selesai, yang meninggal tetapi keluarga minta supaya jenasah dipulangkan. Banyak sekali,” papar Tato kepada SERGAP, Senin (5/3/18).

“Nah untuk kasus Yeni ini, kita cek terlebih dahulu lewat perusahaan mana dia berangkat dan siapa yang merekrutnya. Kalau dia illegal pun kita akan pulangkan secepatnya dengan terlebih dahulu mencari keberadaan keluarganya di Takari. Tentu kita akan berkoordinasi dengan LP3TKI Surabaya untuk membantu proses pemulangannya dan kita akan jemput dia di Bandara (El Tari Kupang),” tegas Tato.

Usai menyatakan bersedia memulangkan Yeni, Tato mengajak SERGAP ke Bagian Penempatan BP3TKI untuk mengecek data diri Yeni secara manual maupun online dari periode 2010 hingga 2018. Namun informasi tentang Yeni tidak ada.

“Ini dapat kita duga yang bersangkutan pergi tidak mengantongi ijin resmi. Makanya di kita ini tidak terekam. Walapun urus di luar atau memperpanjang masa kontrak tetap di data kita tersimpan. Ini tidak ada sama sekali. Kita upayakan secepatnya untuk bantu Yeni pulang,” ujar Tato.

Menurut Tato, per Januari 2018 sudah ada 12 jenasah TKI asal NTT yang dipulangkan. “Yang bermasalah pasti kita bantu. Kita juga akan cari siapa yang mengurus dokumen Yeni ini,” ucapnya.

Saat bersama SERGAP, Tato sempat mengontak Nurcholis via telepon untuk mengecek keberadaan dan keadaan Yeni. Nurcholis pun menjawab bahwa kondisi Yeni baik-baik saja. Hanya saja Yeni meminta agar saat dia dijemput dari Tuban nanti, BP3TKI ajak serta salah seorang keluarganya dari Kupang.

“Yeni takut kalau dengan orang lain. Ini karena Yeni masih depresi dan trauma. Saya juga sudah laporkan Yeni ke Polres Tuban untuk keamanannya,” kata Nurcholis.

Tato juga mempersilahkan SERGAP untuk membuat laporan di bagian pengaduan BP3TKI terkait masalah yang sedang dialami Yeni. Laporan SERGAP diterima oleh Ake dan Yosi, staff BP3TKI.

Usai menerima laporan SERGAP, Tato lewat Ake dan Yossi berjanji akan segera menindaklanjuti laporan tersebut. BACA JUGA: Dipukul Hingga Amnesia

“Ini cepat kita kirimkan kronologinya ke perwakilan BP3TKI Kupang yang berada di LP3TKI Surabaya untuk membantu proses pemulangan Yeni. Kita juga akan cari keluarga Yeni di Takari supaya saat Yeni tiba langsung dijemput oleh keluarganya,” ujar Yosi.

“Jika Yeni masih mengalami depresi dan trauma, akan kita bawa dia ke Rumah sakit. Pastinya akan kita bantu cepat dan kami mohon supaya SERGAP juga turut mencari keluarga Yeni yang berada di Takari dan kita saling koordinasi,” tutup Yosi sembari meminta alamat dan nomor telepon Nurkholis dari SERGAP untuk kepentingan koordinasi.

Hasil penelusuran SERGAP, Senin (5/3/18) malam, menemukan sepupu kandung Yeni, yakni Nikodemus Tfuakan, dan adik kandung Yeni, Adriani Tfuakan (19). Keduanya tinggal di Desa Tarus, Kabupaten Kupang.

Nokodemus Tfuakan.

Menurut Nikodemus, kedua orang tua Yeni telah meninggal dunia sejak 10 tahun lalu. Ayahnya bernama Oktovianus Tfuakan dan Ibunya bernama Marselina Ate.

“Yeni sendiri hanya mengenyam pendidikan SD di Desa Oelnaineno. Kami yakin Yeni ke Malaysia karena dibujuk  dan terpengaruh dengan gaya hidup glamor anak-anak di kampung kami yang pulang merantau dari Malaysia,” papar Nikodemus.

Nikodemus meminta BP3TKI dapat segera membantu Yeni agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga di Takari.

“Saya atas nama keluarga mengucapkan terimakasih kepada keluarga pak Nurcholis yang sudah menolong adik kami. Kami tidak dapat membalas semua kebaikan pak Nurkholis, kami serahkan semuanya kepada Tuhan,” ujarnya.

Nikodemus berpesan kepada Yeni agar tetap tenang bersama keluarga pak Nurcholis menunggu upayakan pemulangan yang dilakukan oleh BP3TKI.

“Serahkan semuanya pada Tuhan dengan doa, supaya semua pihak yang membantu proses ini tetap sehat dan secepatnya proses ini terjadi. Jangan buat susah lagi kami dan pak Nurcholis,” pintanya.

Kata Nikodemus, jika Yeni sudah kembali ke Kupang dan bertemu dengan keluarga, maka keluarga akan melakukan upayakan pemulihan psikis Yeni dan membuat laporan ke polisi guna mengusut jaringan perdagangan orang yang membawa Yeni ke Malaysia.

Sementara itu, Adriani mengaku sangat sedih ketika mendengar Yeni dipukul hingga mengalami gangguan daya ingat.

“Saya sangat sedih, kakak saya diperlakukan seperti itu. Saya kaget dan tidak tahu harus bagaimana. Saya baru ketika baca berita tentang kakak saya di SERGAP. Saya sangat terpukul,” ucapnya, lirih.

“Tapi tadi saya senang ketika mendengar kru media SERGAP membuat laporan resmi tentang kakak saya di BP3TKI agar kakak saya bisa segera dipulangkan. Dan,,,, pada kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih kepada pak Nurkholis sekeluarga yang telah membantu kakak saya. Tak lupa juga terima kasih buat BP3TKI. Buat kakak Yeni: bae-bae disitu e… dan cepat pulang kupang su. Kami tunggu,” ucap Adriani. (fwl/fwl)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini