Kantor DPP PDIP di Jakarta.

sergap.id, KUPANG – DPP PDIP menjadwalkan dua pekan lagi atau sekitar tanggal 15 sampai 17 Desember 2017 akan mengumumkan pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Provinsi NTT periode 2018-2023.

Pengumuman tersebut akan dilakukan dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) PDIP di Jakarta.

“Kita rencana umumkan balon cagub dan wagub pada 15 – 17 Desember 2017 mendatang,” tegas Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira seperti dilansir Pos Kupang edisi Sabtu (2/12/17).

Ketua Desk Pilkada DPD PDIP NTT Yunus Takandewa menjelaskan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu keputusan DPP PDIP tentang penetapan Cagub – Cawagub NTT.

Informasi yang dihimpun SERGAP.ID di Jakarta menyebutkan, sejauh ini tinggal dua nama yang mengerucut di DPP PDIP untuk ditetapkan menjadi Cagub, yakni Bupati Kabupaten Ngada Marianus Sae dan Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara Raymundus Sau Fernandez.

Namun berdasarkan hasil survei internal PDIP dan beberapa lembaga survei independen, tersiar kabar bahwa DPP PDIP lebih condong menjagokan Marianus Sae ketimbang Raymundus Sau Fernandez.

Pengamat Politik asal Undana Kupang, Dr. David Pandie, MS, mengatakan, di Pilgub nanti PDIP tidak bisa maju sendiri. PDIP harus berkoalisi. Karena PDIP hanya memiliki 10 kursi di DPRD NTT.

“Mereka butuh 13. Berarti membutuhkan PKB. Kalau PKB mengusung Marianus Sae, transaksi lebih kuat karena PKB menekan PDIP. Kalau PDIP menolak serta PKB keluar, joker mati di tangan. Saya membaca ini pilihan dan keputusan yang tidak mudah bagi PDIP di injury time seperti ini,” kata David kepada SERGAP.ID.

“Marianus Sae bukan kader PDIP. Dia dulu PAN lalu didorong oleh PKB. Kalau Ia diakomodir oleh PDIP, tentu saja itu karena sudah melewati tahapan-tahapan survey internal partai, sehingga partai memutuskan Marianus Sae lebih baik dari kader PDIP yang lain,” papar David.

Menurut dia, partai besar seperti PDIP seharusnya sudah mengekspose figurnya setahun lebih awal hingga masyarakat dapat menilainya. Sebab fungsi partai politik adalah fungsi pengkaderan atau rekrutimen kepemimpinan.

Kantor DPP PKB di Jakarta.

“Kalau mau kadernya sendiri, PDIP harus siapkan 5 tahun yang lalu. Kita lihat sekarang ini PDIP tidak bebas lagi dalam menentukan. Karena berada dalam tekanan. Ini bisa dipahami dalam politik praktis,” ucapnya.

Kata David, kehadiran Emi Nomleni (calon wagub yang bakal mendampingi Marianus Sae) adalah sebuah kejutan. Karena sekian lama figur perempuan tidak pernah dimunculkan untuk NTT 1 atau berada dalam perbincangan politik pada umumnya.

“Nomleni memiliki prospek juga. Biasanya yang mengejutkan begini karena ada faktor kunci. Kalau PDIP memilih Marianus dan Nomleni, itu hal baik, dan organ (PDIP) harus loyal kepada partai,” tegasnya. (pk/cs/fwl)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini