Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Marpokot, Bambang Arifin Atu.

sergap.id, MBAY – Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Marpokot, Bambang Arifin Atu, meminta PT Maratus Line tak lari dari tanggung jawab atas kerusakan yang terjadi di Marpokot.

Atu mengaku pernah menemui Yoga Pratama, staf PT Maratus Line di Ende, untuk meminta pertanggungjawaban terkait kerusakan lapangan penumpukan Pelabuhan Marpokot akibat aktivitas bongkar muat yang dilakukan oleh PT Maratus Line.

“Tapi Yoga bilang, ‘kami sudah bayar kewajiban kami sebelum melakukan aktivitas’. Saya langsung jawab, okelah,, pihak Meratus sudah membayar, akan tetapi karena sudah bayar jadi dengan seenaknya bikin rusak itu pelabuhan? Contohnya, kita beli karcis untuk nonton di bioskop, apa karena kita sudah beli karcis, lalu kita boleh merusak segala fasilitas yang ada di dalam bioskop itu,” sergah Atu ketika dihubungi SERGAP via phone, Kamis (26/4/18) sore.

Sebelumnya, Kamis (26/4/18) siang, Yoga yang menghubungi SERGAP via phone, mengatakan, kualitas lapangan parkir pelabuhan Marpokot tidak layak untuk aktivitas bongkar muat. Itu sebabnya aktivitas bongkar muat PT Maratus dipindahkan ke Ende.

“Kalau tidak layak, kenapa ijinkan kami bongkar muat di Marpokot? Sebelum kami ke Ende, kami juga sudah melapor. Tapi karena kepala pelabuhan jarang masuk (kantor), ya kami susah untuk koordinasi,” kata Yoga.

Tanggal 15 Maret 2018 lalu,  Yoga telah membuat surat pernyataan yang ditujukan kepada KUPP Marpokot. Isinya, sehubungan dengan himbauan KUPP Marapokot secara verbal, terkait kerusakan jembatan kecil penghubung di antara jalan aspal dan lahan penumpukan (lahan penumpukan yang terdapat gudang baru), kami mewakili segenap para pemakai jasa pelabuhan marapokot berkomitmen untuk melakukan perbaikan jembatan tersebut.

Adapun kami akan berkoordinasi dengan segenap pemakai jasa yang turut menggunakan fasilitas pelabuhan marapokot untuk bersama-sama bertanggung jawab melakukan perbaikan jembatan kecil itu.

Namun kesanggupan Yoga tersebut ditentang oleh Atu. “Kerusakan lapangan penumpukan itu akibat bongkar muat PT Maratus, jadi harus perbaiki semua,” tegas Atu.

BACA JUGA: PT Meratus Line Diminta Segera Perbaiki Pelabuhan Marpokot

Lapangan penumpukan Pelabuhan Marpokot yang rusak akibat aktivitas bongkar muat PT Meratus Line.

Sebelum Yoga membuat pernyataan tertulis, Manager Operasi PT Maratus Line, Heri Cahyono, terlebih dahulu memberi tahu KUPP Marpokot via surat Nomor 001/OR/MPO/2018 tanggal 12 Februari 2018 tentang penutupan service Surabaya – Marapokot.

“Dengan melakukan evaluasi market dan kebutuhan akan peningkatan kapasitas kapal serta mempertimbangkan faktor resiko yang saat ini berdampak kepada operasional,  maka bersama ini kami sampaikan bahwa belum dapat melanjutkan suport aktifitas kegiatan bongkar muat di Marapokot,” tulis Cahyono.

“Atas pertimbangan kondisi saat ini, management PT Meratus Line telah memutuskan untuk tidak melanjutkan rute tersebut. Demikian pemberitahuan kami, mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” tambahnya. (sg/sg)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini