sergap.id, BAJAWA – Ada 189 perusuh demo 21-22 Mei 2019 yang ditahan Polres Jakarta Barat. Mereka terbagi dalam beberapa kelompok berdasarkan daerah asal.
Dari tangan pelaku, disita sejumlah barang bukti, yakni amplop berisi uang, golok, gunting rumput, anak panah, batu, petasan dan bom molotov.
Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan, 12 anak panah sudah berkarat. Ini bisa mengakibatkan tetanus bila terkena tubuh manusia. Bahkan hasil laboratorium forensik menunjukkan, beberapa anak panah mengandung pestisida jenis racun tikus.
Dari fakta-fakta yang ada, para perusuh tampaknya sudah mempersiapkan aksinya dengan matang. Mereka bahkan sudah menyiapkan logistik penyerangan. Sasaran mereka juga sudah ditentukan, yakni Asrama Brimob di kawasan Petamburan, Jakarta Barat.
Berikut komentar Pastor Paroki MBC Bajawa, Romo Yohanes Don Bosco Jata, Pr kepada Tim Humas Polres Ngada yang diteruskan ke Redaksi SERGAP, 4 Juni 2019:
Penyelenggaraan Pemilu, mulai dari persiapan sampai penyelenggaraannya, sudah berjalan sangat baik. Pengumuman hasilnya pun sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pemilu kali ini sangat demokratis. Hasil pengumuman dari KPU sudah sangat jelas, siapa yang menang, dan siapa yang kalah.
Tetapi menang untuk Indonesia, bukan hanya untuk kelompok tertentu!
Aksi massa 21 dan 22 Mei itu sudah jauh-jauh hari direncanakan. Apapun hasilnya, mereka tetap akan melakukan gerakan-gerakan yang mengganggu stabilitas negara.
Pemerintah kita, Kepolisian, TNI, Badan Intelijen Negara pasti sudah punya data-data sebelum peristiwa itu.
Menurut saya, kepolisian sudah tepat dalam menindak perusuh. Saya rasa Polisi tidaklah melakukan tindakan semena-mena yang melanggar hak asasi manusia kalau para perusuh tidak anarkis.
Saya setuju dengan tindakan polisi kali ini, tepat dan sangat sangat cerdas menanggapi persoalan yang ada.
Saya sarankan Panglima TNI dan Kapolri, naikan pangkat polisi dan TNI, naikkan secara bersama, mulai dari pimpinan hingga anggota. Tidak hanya untuk yang terlibat dalam peristiwa di Jakarta, tapi seluruh. Karena sejak awal hingga berakhirnya Pemilu, bahkan sampai sekarang, situasi tanah air sangat aman berkat kesigapan TNI Polri.
Saya berharap Presiden dan Wakil Presiden terpilih tetap konsisten dengan visi misi yang sudah di sampaikan kepada masyarakat umum. Sektor hukum mesti lebih ditegakkan. Pemerataan pembangunan dan kesejahteraan rakyat mesti lebih diperhatikan.
Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriyah
Menurut Romo Yohanes Don Bosco Jata, dalam agama Katolik, makna perayaan hari suci adalah kesempatan melihat perjalanan hidup, terutama soal toleransi yang mesti dijaga dan dirawat.
“Kita harus tingkatkan toleransi dengan silaturahmi. Tidak hanya orang-orang yang merayakan, tetapi juga dengan yang beragama lain,” katanya.
Selama ini, kata Romo Yohanes, masing – masing umat agama telah saling membangun kerjasama. Ada banyak contoh nyata, misalnya semangat gotong royong membangun gereja, kapela dan masjid.
“Itu satu bentuk toleransi atau dialog kehidupan yang sangat nyata di NTT pada umumnya, dan di Kabupaten Ngada khususnya,” tutupnya. (sg/sg)