sergap.id, KUPANG – Teka–teki siapa pelaku pembunuhan terhadap Mery Faot di hutan gamal dalam kawasan penghijauan Penfui, Kupang, pada hari Minggu (18/3/18) akhirnya terungkap.
Pasalnya, Senin (19/3/18) dini hari, aparat Polres Kupang berhasil menangkap seorang pria beristri bernama Riko Tabun di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Saat ditangkap, pria asal Kesetnana yang membunuh ibu satu anak asal Desa Nifukani, Kecamatan Amanuban Barat, TTS itu sedang tidur pulas.
Informasi yang dihimpun SERGAP menyebutkan, Riko ketahui sempat menjalani hubungan cinta dengan korban sebelum korban ditemukan tewas pada Minggu (18/3/18) siang.
Federika Tabun Shio (34), istri Riko Tabun yang ditemui Pos Kupang, Selasa (20/3/2018) membenarkan hubungan cinta terlarang suaminya dengan korban.
Ia mengaku, pada Januari lalu, korban sempat datang ke rumahnya dan mengaku akan menikah dengan suaminya. Hal tersebut membuat Federika naik pitam hingga akhirnya terjadi perang mulut antara dirinya dengan korban.
“Korban datang ke rumah saya mengaku masih nona-nona dan mau menikah dengan suami saya. Ini siapa yang tidak marah. Saya tanya dia, kamu dua (korban dan Riko) ada hubungan apa, dia tidak jawab. Dia malah suruh saya tanya suami saya. Saya langsung marah saat itu. Karena terlalu emosi, saya sampai pukul suami saya,” ungkap Federika seperti dilansir Pos Kupang lewat situs kupang.tribunnews.com, Selasa (20/3/18) malam.
Menurut Frederika, usai pertengkaran tersebut, korban diamankan warga ke dalam sebuah mobil untuk di antar pulang. Namun saat itu korban mati-matian tidak mau pulang jika tidak diantar oleh Riko. Akhirnya Riko pun ikut bersama korban.
Pasca kedatangan korban, biduk rumah tangga Riko dan Federika menjadi renggang. Riko pun jarang pulang ke rumah dengan alasan bekerja di luar kota, kadang di Soe, ibukota TTS, kadang di Kota Kupang.
- BACA JUGA: Mayat Perempuan Ditemukan di Hutan Penfui Kupang
- BACA JUGA: Sebelum Meninggal, Mery Faot Sempat Minta Maaf Pada Kakaknya
“Riko memang jarang berada di rumah karena harus bekerja sebagai tukang hingga ke Kota kupang, dimana korban juga bekerja di sana. Tetapi sesekali Riko tetap pulang ke rumah. Selama pekan kemarin, Riko selalu pulang ke rumah. Termasuk saat aparat kepolisian datang mengamankan dia. Saat itu, dia sedang tidur karena aparat datang pada Senin (19/3/18) dini hari,” ujarnya.
Ketika ditanyakan apakah dirinya yakin suaminya bukan pembunuh korban, Federika hanya menjawab hanya Tuhan yang tahu. Oleh sebab itu, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum untuk pembuktiannya.
“Sekarang polisi sudah bawah dia, nanti lihat saja kedepan,” pungkas ibu empat orang anak ini.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang pada hari Selasa (20/3/2018), menyebutkan, aparat Reskrim Polres Kupang sempat mendatangi kembali rumah Riko. Mereka berjumlah kurang lebih empat orang.
Mereka mengeledah halaman belakang rumah Riko dan mengamankan beberapa pakaian dari dalam sebuah mobil rusak yang ditutup pakai tarpal.
Selain itu, polisi juga mengamankan seorang warga Kesetnana lainnya guna diminta keterang terkait kematian Mery Faot. (CP/KUPANG TRIBUN)